Kebudayaan Indonesia
1.
Kebudayaan Indonesia
Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat di artikan sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Untuk Menumbuhkan rasa Cinta Indonesia dalam rangka Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia perlu di galakkan kembali karena sekarang ini Indonesia sedang mengalami nilai nilai pergeseran dari kebudayaan lokal yaitu kebudayaan asli Indonesia kepada mulainya kecintaan terhadap budaya asing. Perlunya Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini dengan mencintai kebudayaan Indonesia nampaknya perlu di tanamkan kembali kepada setiap individu dari warga Indonesia.
Dengan majunya teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita turut pula mempengaruhi tergesernya nilai nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita betapa muda mudi Indonesia kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Di khawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu saja seperti ketika memperingati kemerdekaan Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena di pengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat saat jaman kerajaan.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kuai , sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya) . Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.
Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk Kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.
2. Masyarakat Indonesia
Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat di artikan sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Untuk Menumbuhkan rasa Cinta Indonesia dalam rangka Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia perlu di galakkan kembali karena sekarang ini Indonesia sedang mengalami nilai nilai pergeseran dari kebudayaan lokal yaitu kebudayaan asli Indonesia kepada mulainya kecintaan terhadap budaya asing. Perlunya Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini dengan mencintai kebudayaan Indonesia nampaknya perlu di tanamkan kembali kepada setiap individu dari warga Indonesia.
Dengan majunya teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita turut pula mempengaruhi tergesernya nilai nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita betapa muda mudi Indonesia kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Di khawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu saja seperti ketika memperingati kemerdekaan Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena di pengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat saat jaman kerajaan.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kuai , sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya) . Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.
Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk Kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.
2. Masyarakat Indonesia
Tinggal di lebih 17.508 pulau, bangsa Indonesia saat
ini berjumlah lebih dari 200 juta jiwa meliputi lebih dari 200 etnik. Setelah
kemerdekaan 1945, pembauran dan pernikahan yang berbeda suku budaya telah
menjadikan penduduknya memiliki keeratan yang lebih luas.
Mayoritas peduduk Indonesia memeluk agama Islam,
sedangkan di Bali agama Hindu lebih dominan. Di daerah lainnya seperti Minahasa
di Sulawesi Utara, dataran tinggi Toraja di Sulawesi Selatan, pulau Nusa
Tenggara, dan sebagian besar Papua, dataran tinggi Batak dan juga Pulau Nias di
Sumatra Utara, mayoritas penduduknya beragama Katholik dan Protestan. Secara
keseluruhan pada dasarnya masyarakat Indonesia sangat religius.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
membawa masyarakatnya untuk memiliki sikap toleransi terhadap setiap penganut
agama, adat dan tradisi. Hal itu semakin diperkuat dengan semboyan "Bhinneka
Tunggal Ika" yang berarti "Meskipun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua".
Walaupun kalangan mudanya di kota-kota besar hidup
modern dan mengikuti tren dunia namun dalam hal pernikahan mereka tetap
melakukan upacara tradisi kedua orang tua mereka. Jadi dalam pernikahan beda
suku, akad nikah dan tradisi pernikahan dapat mengikuti keluarga pengantin
wanita, sementara selama resepsi dekorasi dan kostum mengikuti tradisi etnis
mempelai pria, atau sebaliknya. Pernikahan dan resepsi pernikahan di Indonesia
menjadi ajang pengenalan adat dan tradisi Indonesia yang beragam. Pernikahan
juga sering menjadi kesempatan untuk menampilkan status sosial, kekayaan
sekaligus selera berpakaian seseorang. Bahkan di desa-desa, ratusan atau bahkan
ribuan undangan berbaris untuk memberi selamat kepada pasangan pengantin dan
orang tua mereka yang duduk di atas pelaminan kemudian menikmati pesta
pernikahan dan hiburan.
Kesenian dan Perayaan
Di pesisir kepulauan Indonesia banyak budaya kuno yang
berakar, sementara sepanjang sejarah selama berabad-abad hingga saat ini
Indonesia telah dipengaruhi oleh budaya India, Cina, Arab, hingga Eropa.
Akhir-akhir ini budaya populer global termasuk internet telah berpengaruh besar
dalam cara hidup masyarakatnya. Budaya asing dan tradisi, bagaimanapun diserap
dan diasimilasi oleh masyarakatnya yang menciptakan kreasi baru yang unik yang
tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.
Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui Batik
Indonesia sebagai benda Warisan Budaya Dunia, mengikuti Keris Indonesia
yang sudah diakui sebelumnya, dan Wayang Kulit. Berikutnya Angklungmenyusul
diakui UNESCO pada tanggal 18 November 2010 sebagai warisan budaya dunia.
Baru-baru ini Tari Saman asal Gayo Lues, Aceh juga dikukuhkan dalam List
of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding UNESCO pada
24 November 2011.
Indonesia memang kaya akan kesenian dan kerajinan.
Dalam bidang tekstil, Sumatera menghasilkan sarung tenun emas dan perak
terbaik, yang dikenal sebagai songket. Wanita di Sulawesi Selatan
membuat sutra tenunan berwarna-warni, sementara Bali, Flores dan Timor
menghasilkan beberapa tekstil terbaik dari serat alami dengan menggunakan motif
rumit.
Dalam kerajinan kayu, perajin Bali memproduksi patung
yang indah, seperti halnya suku Asmat di Papua, baik tradisional maupun modern.
Pengrajin di Jawa Tengah menghasilkan perabotan ukir yang halus sedangkan
pembuat kapal dari bugis Sulawesi Selatan terus membangun kapal layar
"Phinisi" yang agung di laut Indonesia sampai hari ini.
Berbagai jenis perbedaan budaya dan tradisi di seluruh
negara ini juga dinyatakan dalam acara yang banyak dan menarik, baik acara
agama atau acara terkenal yang diselenggarakan sepanjang tahun. Anda dapat
melihat upacara agama Hindu Dharma yang meriah diadakan terus menerus di Bali,
prosesi pemerintahan selama Sekaten di Yogyakarta, serta Festival Tabot di
Bengkulu. Sumatera, untuk memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad, Hasan dan
Husein. Upacara Waisak agama Budha diadakan setiap tahun di sekitar Borobudur,
seperti festival Toa Peh Kong Cina di Manado. Sedangkan Hari Raya kematian
diadakan di Toraja, kedua duanya diadakan di pulau Sulawesi, dan upacara Kasada
yang diadakan setiap akhir tahun di Gunung Bromo, Jawa Timur, untuk menenangkan
jiwa nenek moyang dan para Dewa. Lalu, ada juga perayaan dalam bentuk perang
suku di Lembah Wamena Papua, karapan sapi di Madura yang diadakan
sebagai ungkapan syukur setelah panen, juga festival “nyale” di
Lombok yaitu acara mencari cacing laut pada bulan Februari, dan masih
banyak lagi acara yang diselenggarakan di seluruh pulau. Dan acara puncaknya Nyepi yaitu
hari besar umat Hindu di Bali merupakan hari meditasi dimana semua
lampu, api, suara, termasuk pesawat dan mobil dilarang beroperasi dalam 24 jam.
Nyepi menjadi tradisi internasional yang dapat mengurangi polusi dan pemanasan
global.
Indonesia juga kaya dengan pentas seni. Sendra Tari
Ramayana yang indah digelar pada musim kemarau di pelataran Candi Prambanan
saat sinar bulan purnama. Tari-tarian Indonesia sangat beragam, dramatis, dan
menghibur. Mulai dari tari yang bersinkronisasi yaitu tari saman dari Aceh
sampai tarian yang gemulai dari Jawa yang diiringi suara gamelan, atau
tari perang di Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.
Pengaruh Cina dapat terlihat di sepanjang Pantai Utara
Jawa mulai dari motif batik Cirebon dan Pekalongan sampai
mebel dan pintu ukiran yang halus dari Kudus, Jawa Tengah. Ada juga baju
pengantin sulam emas yang rumit dirangkai begitu elok dari Sumatra Barat.
Indonesia
tidak melulu kebudayaan warisan leluhur. Saat ini, dalam bidang musik, di
ibukota Jakarta, Java Jazz Festival menjadi acara music jazz
tahunan bagi musisi jazz Indonesia dan mancanegara. Indonesia juga bangga
memiliki beberapa band ternama, penyanyi rock dan pop terbaik. Band
seperti Nidji, Ungu, Slank, dan penyanyi seperti Iwan Fals, Rossa, Anggun,
Agnes Monica, Krisdayanti, Ari Lasso, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mereka tidak pernah gagal membuat sensasi panggung bahkan telah menghibur
penggemarnya hingga negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Tari tradisional,
bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia
Tarian Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar
budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi.
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak
keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan
penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai
kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era:
era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat
terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan.
Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari
tradisional dan tari kontemporer.
Lagu
Lagu daerah atau
musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun
rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi
alias noname.
Lagu kedaerahan mirip
dengan lagu kebangsaan,
namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya
memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Selain lagu daerah,
Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan
sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.
Perbedaan antara lagu
kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara
resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya
merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri
khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia
Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika
budaya Zaman Perunggu
bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik
suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan
berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali
Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia
yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki
budaya dan seninya sendiri.[2] Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang
diikuti dengan tarian dan pentas. Musik
tradisional yang paling banyak
digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar